Alamat Biro Majalengka: Jl. Raya Bandung-Cirebon, Blok Warna Sari 2, Kosan 3 Saudara, Desa Gandasari, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka-Jawa Barat. Tlp. 085321202912, email:majalengkabiro@gmail.com. Alamat Redaksi SKU WIP: Jl. Holis No.16, Sudirman-Bandung, Tlp. 022-87786328 - 08122027778, email: redaksiwip@yahoo.com

Islam di Papua Nugini Berkembang Kian Pesat


Masjid Port Moresby Central Muslim di Papua Nugini (PNG).
Masjid Port Moresby Central Muslim di Papua Nugini (PNG).

Medio 2009, komunitas Muslim yang tinggal di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini menghadiri sebuah kegiatan bertajuk "Get Together Program." Di antara puluhan orang tersebut, sepasang suami istri yang menghadiri acara itu mengucapkan dua kalimah syahadat dan resmi menjadi pemeluk Islam.

Perlahan namun pasti, jumlah pemeluk Islam di negara yang berbatasan dengan Indonesia di sebelah Timur itu terus bertambah.  Bahkan, pada 2008, jumlah penduduk Papua Nugini yang menganut Kristen berbondong-bondong berpindah keyakinan menjadi Muslim.

Imam Khalid, tokoh Islam di Papua Nugini, mengatakan, ada banyak alasan yang membuat penduduk Papua Nugini tertarik untuk memeluk Islam. ‘’Mereka berpindah agama ke Islam bukan karena mereka tidak menyukai agama lain. Mereka merasa nyaman dengan agama  Islam," ujarnya seperti dikutip laman ABC News.

Selain itu, kata Imam Khalid, penduduk Papua Nugini kepincut pada ajaran Islam, karena agama Allah SWT itu lebih  mudah diterapkan ketimbang agama lain.  Mereka memandang Islam sebagai agama yang mudah. ‘’Tuhan tak hanya ada di masjid. Saya bisa shalat di mana pun, di rumah bahkan di bawah pohon.’’

Sekretaris Umum Komunitas Islam Papua Nugini, Isa Teine, menambahkan, ada pula kesamaan nilai-nilai Islam dengan adat Melanesia yang membuat pendududk Papua Nugini mulai jatuh cinta pada Islam. Ia mencontohkan, tradisi bertegur sapa di antara sesama, tak  sekadar salaman, namun juga saling memeluk.

"Saat menyapa orang, kami memeluknya. Itu adalah Islam. Kami tidak cukup bersalaman lalu meninggalkan mereka yang kami sapa. Itulah, sebagian besar budaya kami pada dasarnya bernilai Islam," kata Isa.

Satu hal lagi yang membuat orang Papua Nugini tertarik pada Islam, yakni soal poligami. Banyak penduduk negeri itu yang memiliki istri lebih dari satu. Menurut Isa, dalam Islam, poligami diperbolehkan.


                                                                     ***


Komunitas Muslim di Papua Nugini pun aktif mengajarkan seluk-beluk ibadah yang sesuai dengan acara Islam.  Islamic Society of Papua New Guinea (ISPNG) secara rutin menggelar Kamp Dakwah untuk Perempuan. Muslimah di negeri itu diajarkan tata cara mengurus jenazah, pemakaman Muslim, menyembelih binatang secara islami, memasak secara Islami, menjaga kebersihan, menyucikan najis, dan tayamum.

ISPNG adalah sebuah komunitas Islam yang berdiri sejak sekitar 1979 atau 1980, sekitar tujuh tahun sejak Islam masuk pertama kali ke wilayah timur Tanah Papua itu. Jumlah mualaf di Papua Nugini terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu terjadi seiring gencarnya gerakan dakwah Islamiah. Sejumlah kantong Muslim dapat ditemukan di sekitar Port Moresby, serta di Baimuru, Daru, Marshall Lagoon, Lembah Musa, dan kepulauan Britania Baru dan Irlandia Baru. Perkembangan paling pesat banyak ditemukan di dataran-dataran tinggi.

Menurut ABC News, pada akhi 2008, jumlah Muslim di Papua Nugini telah mencapai lebih dari 4.000 jiwa. Bahkan, sebuah laporan yang dikutip situs tersebut mengatakan pernah terjadi perpindahan agama yang dilakukan bersama-sama oleh penduduk di berbagai desa. Hal itu membuat jumlah Muslim Papua Nugini meningkat secara signifikan.


                                                                     ***

Meski mengalami perkembangan yang signifikan, masyarakat Muslim di Papua Nugini juga masih dihadapkan pada Islamofobia. Seorang menteri negara senior Papua Nugini, seperti dikutip ABC News,  pernah menyebut Islam  sebagai sebuah bahaya laten yang mengancam kedamaian dan kesatuan di negara tersebut.

Kaum Muslim di negeri itu, termasuk Imam Khalid, menyikapi pernyataan yang menyerang Islam itu sebagai sebentuk ketidakpahaman para non-Muslim terhadap Islam. "Tidak ada pemahaman yang seimbang tentang Islam. Semakin banyak citra negatif digambarkan atas agama Islam, orang akan semakin berkecenderungan mempercayai apa yang dikatakan oleh banyak orang, daripada datang dan mendengar sendiri (tentang Islam) dari mulut para Muslim," ujar Imam Khalid.

Ia optimistis gejala Islamofobia di Papua Nugini akan semakin terkikis seiring dengan meningkatnya jumlah Muslim di negara tersebut. Para tokoh Muslim pun berupaya mengenalkan Islam yang sebenarnya kepada publik di negara itu. 

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID

Hindari Miras, Untuk Hidup Yang Indah

Miras, tentu telinga kita sudah tak asing lagi dengan kata itu. Miras sudah memiliki citra negatif dalam masyarakat karena dampak yang ditimbulkan setelah maupun saat menggunakannya. Sejak dulu, bahkan SD, kita telah diajarkan untuk menghindari minuman keras dan di berbagai media sosial seperti televisi, radio maupun koran juga banyak yang meng-kampanyekan anti miras. Sebagian besar yang mengkonsumsi miras adalah anak muda, karena perasaannya masih labil sehingga sangat mudah para anak muda untuk terjerumus kedalam hal-hal negatif, seperti miras.
Kesadaran masyarakat akan miras memang belum begitu kuat karena realita yang bisa kita lihat di televisi atau media massa lain, masih banyak kasus-kasus yang menyangkut dengan miras, tak hanya didaerah pedesaan, di kota besar pun banyak trik yang digunakan untuk mengelabuhi polisi dalam penyelundupan miras. Tapi keadaan di kota dalam fakta lebih bisa ditangani karena ada polisi sebagai pengendali penyimpangan sosial dan keadaan masyarakat kota pun lebih selektif dan daya pikirnya sudah lebih maju, tapi beda hal dengan yang ada di desa, karena di daerah desa apalagi yang masuk pelosok, pengendali penyimpangan sosial oleh aparat kepolisian masih kurang. Masalah miras ini kian sulit untuk diberantas karena banyak invisible hands yang menjalin mata rantai pemasaran dan pengamanannya, sehingga mudah beredar sampai ke desa-desa untuk mencapai sasaranya. Di daerah desa, pengendalian sosial umunya dilakukan oleh tokoh masyarakat yang dibantu oleh beberapa warganya. Keadaan ini jelas 180 derajat berbeda dengan kota besar, penyimpangan sosial di desa kurang bisa diantisipasi dengan baik, keadaan masyarakat yang mungkin kurang berkembang dan penyuluhan akan bahaya suatu hal pun sulit untuk masuk ke daerah pelosok, hal itulah yang perlu di sorot oleh pihak pemerintahan.
                                Sebagai langkah untuk mendukung kegiatan pemerintah akan bahaya miras, masyarakat juga ikut membantu dalam menggemborkan gerakan anti miras, melalui penyuluhan maupun acara yang diselipkan dihari besar nasional, sebagai contoh yang ada dilingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah saya yang mengadakan penyuluhan dalam waktu berkala. Penyampaian anti miras ini tak hanya dari sebuah penyuluhan saja karena dalam realita yang ada, penyampaian dari mulut ke mulut berlangsung lebih efektif dan bisa berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan dengan mengumpulkan warga agar berkumpul disuatu tempat untuk menghadiri suatu penyuluhan itu sulit, karena pola pikir manusia berbeda-beda, untuk warga yang berpikir kedepan pasti mudah untuk diajak mengikuti sebuah penyuluhan tapi bagaimana dengan warga lain ? warga yang pola berpikirnya hanya mementingkan sebuah kesenangan? Untuk warga yang seperti ini pasti sulit atau bahkan menolak untuk diajak, mereka pikir kegiatan itu membuang waktu mereka. Nah.. saat mereka tidak menerima apa yang diterima warga lain, keadaan ini bisa membuat mereka tak tahu baik buruknya dan jika mereka tak tahu hal itu menggunakan miras tak mereka anggap sebagai hal yang negatif. Menurut saya, jika pemerintah ingin mengkampanyekan anti miras, mereka seharusnya menentukan target , dan target yang paling potensial adalah anak muda dan  remaja karena selain merekalah yang sering memakai miras, mereka juga merupakan penerus bangsa ini dan mereka yang akan mensukseskan negeri ini.
                Demikian Artikel yang bisa saya tulis tentang relita Bagaimana kesadaran maupun dukungan masyarakat terhadap masalah miras itu sendiri. Semoga artikel ini berguna bagi kita semua, dan saya berpesan agar jangan sekali-kali mendekati barang yang disebut miras, karena setelah sudah ketagihan, anda akan kehilangan harta paling indah di dunia yaitu, kesehatan. Menyesal hanya ada di akhir kawan, jika kalian tidak mau menyesal hindarilah miras.

Mengatasi Dengki. Ini Resepnya


Dengki (ilustrasi)

Oleh: Nashih Nashrullah

Kebaikan pendengki akan terkuras.

Hasad atau iri-dengki merupakan satu dari sekian penyakit yang mematikan. Bagaimana tidak, penyakit tersebut, seperti diidentifikasikan oleh Ibnu Hajar, sebagaimana dinukilkan dari kitab Fath al-Bari, seseorang tidak ingin nikmat yang diimiliki orang lain itu bertahan lama.

Bila perlu, segera hilang dari tangannnya. Bahkan, ganti berpindah ke pangkuan pelaku hasad tersebut. Apa dan bagaimana hal ihwal hasud? Topik ini dibahas oleh Mushthafa al-Adawi dalam karyanya yang berjudul, Fiqh al-Hasad.

Sekalipun uraiannya tidak selengkap layaknya sebuah eknsiklopedi, tetapi besutan sosok yang akrab disapa Abu Abdullah itu cukup lengkap dengan bahasa yang renyah dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Ini penting lantaran dengki menyerang siapa pun, tak peduli latar belakangnya.

Syekh Musthafa mengemukakan, dengki bisa saja muncul akibat beberapa faktor. Pemicu yang paling banyak mendominasi adalah permusuhan dan kebencian, yang barangkali termanifestasikan dalam perilaku ataupun tidak.
Faktor ini juga mungkin timbul akibat perlakuan lalim terhadap si pelaku dengki. Sumpah serapah pun dengan mudah menyeruak, entah celaka, binasa hartanya, atau dampak tak mengenakkan lainnya. Kecintaan terhadap harta dan jabatan juga bisa mendorong dengki diri seseorang.

Ambisi meraih itu semua terkadang membutakan nurani. Bahkan, tak jarang pula menempuh berbagai cara agar orang lain sulit mencapai pangkat tersebut.

Teguran agar menjauhi pemicu dengki ini pernah disebutkan dalam surah an-Nisaa' ayat 54. “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.

Rasa dengki juga bisa datang akibat berebut popularitas. Dan, ke semua faktor tersebut bermuara pada satu pangkal sebab, yakni lemahnya spiritualitas.

Frekuensi iri yang ada dalam diri seseorang terkadang melintas ruang dan waktu. Namun, kadarnya akan semakin akut bila jarak antarkedua belah tak jauh. Misal, sesama karyawan dalam satu perusahaan, antartetangga kompleks perumahan, atau teman bisnis.

Bila dengki ini dibiarkan, ungkap Syekh Musthafa, bisa berakibat fatal. Pendengki sejatinya telah menafikan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Setiap makhluk memiliki nasib dan rezeki yang berbeda-beda.

Ketetapan tersebut, seperti penegasan hadis riwayat Muslim dari Amr bin al-Ash, telah ditentukan sebelum Allah SWT menciptakan langit dan bumi, sekitar 50 ribu tahun.

Kedengkian yang berlarut-larut pula, perlahan tanpa disadari, akan mengikis kebaikan pendengki itu sendiri. Dan, para pendengki itu kelak akan mempertanggungjawabkan kelakuannya tersebut di akhirat. Efek negatif dengki tak terhenti pada sanksi di akhirat, juga akan dirasakan dampaknya di kehidupan dunia.

Perasaan gundah gulana, khawatir, dan sakit hati akan selalu menghantui hari demi hari si pendengki. Dalam titik tertentu, terkadang ironsinya, ia malah mengharapkan petaka bagi dirinya sendiri.

Dan, rasa dengki itu hanya akan menyebabkan yang bersangkutan terkucil dari lingkungannya. Karena itulah, rasa dengki dengan kriteria di atas sangat dikecam dalam agama. “Ini bukti keluhuran tuntunan Islam,” kata Syekh Musthafa.

Syekh Musthafa pun memaparkan beberapa solusi dan cara sederhana guna mengikis kedengkian dalam diri seseorang. Ingat, bertawakallah selalu. Karena, ungkap Ibnu al-Qayyim, hanya dengan bertawakallah seorang hamba dapat menampik tindakan lalim atau kebencian akan seseorang.

Jika memosisikan Allah sebagai satu-satunya pelindung, sejauh itu pula penjagaan akan selalu ada. “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS at-Thalaq [65]: 3).

Sebagai langkah antisipasi, jangan sesekali menceritakan apalagi sengaja memanas-manasi 'si pendengki' dengan kisah-kisah tentang nikmat dan anugerah yang Anda peroleh.

Memang, ada anjuran untuk menceritakan nikmat, tetapi tak selamanya niat baik itu tepat sasaran. Inilah mengapa Nabi Ya'qub AS melarang putranya, Yusuf AS, mengisahkan mimpi yang dialami putra kesayangannya tersebut kepada segenap saudaranya. (QS Yusuf [12]: 5).

Larangan ini juga seperti ditegaskan dalam hadis Abu Qatadah riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW melarang menceritakan mimpi baik, kecuali kepada orang yang ia percayai.

Resep membendung rasa dengki selanjutnya, menukil dari pernyataan Ibn al-Qayyim, bersikap cuek dan berusaha membersihkan pikiran dari tingkah laku pendengki.

Biarkan seperti angin lalu saja. Bahkan, akan sangat baik bila Anda membalas perlakuan buruk itu dengan tindakan baik. Memadamkan api kedengkian itu dengan balasan berupa perbuatan terpuji. “Tetapi, ini sangat sulit,” kata Ibn al-Qayyim.

Dan terakhir, selalu berlindunglah kepada Allah SWT hasutan orang-orang pendengki, entah mereka yang berada jauh dari Anda, ataupun yang dekat dengan Anda sekalipun. “Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS al-Falaq [113]: 2).
 
 
Sumber:  REPUBLIKA.CO.ID

Subhanallah, Inilah Keutamaan Sedekah Air



Oleh Moch Hisyam

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Suatu saat ada seorang laki-laki berjalan dan di tengah-tengah perjalanan ia mengalami kehausan. Kemudian, ia mendapatkan sebuah sumur, lalu turun ke dalamnya dan minum darinya. Lantas ia keluar dan tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan, lalu orang itu berkata, ‘Anjing ini benar-benar telah kehausan seperti saya tadi juga kehausan.

Ia pun turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh. Kemudian, ia menggigit sepatunya sehingga ia naik ke atas dan memberi minum anjing itu. Allah pun memuji perbuatan orang itu dan mengampuni dosanya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kalau kita menolong binatang juga mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa yang segar itu mendatangkan pahala.”

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan, “Kemudian Allah memuji perbuatan orang itu dan memberi ampunan kepadanya serta memasukkannya ke dalam surga.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim lainnya disebutkan, “Suatu saat ada seekor anjing yang berputar-putar di sekitar sumur yang hampir mati karena kehausan. Kemudian, ada seorang pelacur dari Bani Israil yang melihat anjing itu, lalu ia melepas sepatunya dan mengambilkan air untuk anjing itu, dan ia pun meminumkannya kepada anjing itu. Maka, diampunilah dosa orang itu lantaran perbuatannya itu.” (Bukhari dan Muslim)

Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kisah-kisah di atas. Salah satunya adalah keutamaan memberikan atau bersedekah air kepada yang membutuhkan, baik kepada golongan manusia maupun binatang. Itu karena mengalirkan air kepada yang membutuhkannya, baik terhadap manusia maupun makhluk lainnya, merupakan suatau kewajiban. Perilaku tersebut merupakan amal utama yang bisa mendekatkan seorang manusia kepada Allah SWT.

Selain itu, dalam hidupnya, manusia maupun makhluk lainnya sangat bergantung pada ketersediaan air. Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya. Tanpa adanya air, sulit bagi makhluk hidup, terutama manusia, untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, memberikan air sama dengan memberikan kehidupan bagi orang lain dan menjaga keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itulah, memberikan atau bersedekah air merupakan amal utama.

Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud). Oleh karena itu, hendaknya kita berupaya untuk memberi atau bersedekah air kepada orang atau makhluk lain yang membutuhkannya. Sebab, ketika kita melakukan hal ini berarti kita telah melakukan amal utama yang akan mendatangkan pahala, pengampunan dosa, dan jalan meraih surga.

Memberi atau bersedekah air dapat diwujudkan dengan memberikan air minum secara langsung kepada orang yang kehausan ataupun kepada binatang lain yang sedang mengalami kehausan. Selain itu, bersedekah pun dapat diwujudkan dengan membangun sumber air atau mengalirkan air ke tempat-tempat yang sulit atau kekurangan air sehingga masyarakat atau lingkungan sekitarnya merasakan kemudahan mendapatkan air, baik untuk minum maupun untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Wallahu’alam.

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID.

Rahasia sang IBLIS

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah:
Kami bersama Rasulullah SAW di rumah salah seorang sahabat Anshar, dimana saat itu kami di tengah-tengah jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, “Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh kepadaku?”. Rasulullah SAW bertanya kepada para jamaah, “Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar itu?”.

Mereka menjawab, “Tentu Allah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu”. Lalu Rasulullah SAW menjelaskan, “Ini adalah iblis yang terkutuk -semoga Allah senantiasa melaknatnya”. Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, “Ya Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?”.

Nabi SAW menjawab, “Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk mahluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)?

Akan tetapi sekarang silakan kalian membukakan pintu untuknya sebab ia diperintahkan untuk datang kesini, maka pahamilah apa yang diucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian.”

Ibnu Abbas berkata: Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah ke atas tidak ke samping, sedangkan kepalanya seperti gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti babi, sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau.

Ia datang sambil memberi salam, “Assalamu’alaika ya Muhammad, Assalamu’alaikum ya jamaa’atal-muslimin.” kata Iblis.

Nabi SAW menjawab, “Assalamu lillah ya la’iin (keselamatan hanya milik Allah wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis?”.
“Wahai Muhammad, saya datang ke sini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang ke sini karena terpaksa”, tutur iblis.

“Apa yang membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai mahluk terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab, “Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya Allah SWT memerintahmu untuk datang kepada Muhammad SAW sementara engkau adalah mahluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam AS, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad SAW dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah SWT, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah SWT jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa senang”.

Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawab dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal saya terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku”.

Rasulullah SAW mulai melemparkan pertanyaan kepada iblis, “Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?”.

 Iblis menjawab dengan jujur, “Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.


“Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?” tanya Rasulullah SAW.
“Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT,” jawab iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar,” jawab iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis),” tutur iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya,” jawab iblis.
“Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?,” tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar” jelas iblis.
“Lalu siapa lagi wahai iblis?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang kaya yang bersyukur,” tutur iblis.
“Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur?” tanya Rasulullah SAW.
“Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya,” tutur iblis.
“Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat?” tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar,” jawab iblis.
“Mengapa wahai mahluk yang terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.
“Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila.
Apabila mereka membaca Al-Qur’an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua,” jawab iblis.
“Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan iblis)?” tanya Rasulullah SAW.
“Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi di kalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit,” tutur iblis menjelaskan.
“Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?” tanya Rasulullah SAW.
“Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam,” tutur iblis.
“Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?” tanya Rasulullah SAW.
“Demi Allah SWT, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya,” jawab iblis.
“Bagaimana dengan Utsman?,” tanya Rasulullah SAW.
“Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya,” jawab iblis.
“Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?” tanya Rasulullah SAW.
“Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali,” tutur iblis.
“Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan,” tutur Rasulullah SAW.
“Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Qur’an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis murni,” tutur iblis.
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis itu?” tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab dengan panjang lebar, “Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT. Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan.  Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah saya jelaskan kepadamu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling besar?

Apakah engkau tidak tahu saya memiliki tujuh puluh ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuhpuluh ribu setan. Diantara mereka ada yang sudah saya tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Di antara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya:  “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia:  ‘Kafirlah kamu’, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, ‘sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam’”. (QS. Al-Hasyr: 16).

 Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku.  Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah, “Bahwa saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua”. Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku.  Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram.

Kemudian dari pasangan tersebut menghasilkan keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan. Wahai Muhammad, sesungguhnya di antara ummatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata kepadanya, “Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan” sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan di luar waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadnya, “Lihatlah ke kanan dan ke kiri”.  Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian saya menghadap di depan matanya sembari berkata, “engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik selamanya”. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya.
Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya.

Ketika ia sedang ruku’ saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku’ dan saya turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk kedalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku. Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, “Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah”.

Saya pun berkata kepada orang yang sakit, “Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, ‘…dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit…’ (QS. An-Nur: 61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?”

Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, “Wahai mahluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu?”

“Orang-orang yang suka makan riba”, jawab Iblis.
“Lalu siapa teman dekatmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang berzina”, jawab Iblis.
“Siapa teman tidurmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang mabuk”, jawab Iblis.
“Siapa tamumu?” tanya Rasulullah SAW.
“Pencuri”, jawab Iblis.
“Siapa utusanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Tukang sihir”, jawab Iblis.
“Apa yang menyenangkan pandangan matamu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang bersumpah dengan talak”, jawab Iblis.
“Siapa kekasihmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Iblis.
“Wahai mahluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?” tanya Rasulullah SAW.
“Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT”, jawab Iblis.
“Apa yang membuat hatimu panas?” tanya Rasulullah SAW.
“Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari”, jawab Iblis.
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?” tanya Rasulullah SAW.
“Sedekah secara rahasia”, jawab Iblis.
“Apa yang menjadikan matamu buta?” tanya Rasulullah SAW.
“Shalat diwaktu sahur”, jawab Iblis.
“Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?” tanya Rasulullah SAW.
“Memperbanyak shalat berjamaah”, tutur Iblis.
“Siapa orang yang paling membahagiakanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang sengaja meninggalkan shalat”, tutur Iblis.
“Siapa yang paling celaka menurut engkau?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang-orang yang kikir”, jawab Iblis.
“Apa yang paling menyita pekerjaanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Majelis orang-orang alim”, jawab Iblis.
“Bagaimana cara engkau makan?” tanya Rasulullah SAW.
“Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku”, jawab Iblis.
“Dimana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas?” tanya Rasulullah SAW.
“Di bawah kuku manusia”, jawab Iblis.
“Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Sepuluh macam”, jawab Iblis.
“Apa saja itu wahai mahluk terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.
Iblis pun menjawab:
(1) “Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka’. QS. Al-Isra’: 64). Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
(2) Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.  Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki’. (QS.Al-Isra’:64).
(3) Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
(4) Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
(5) Saya memohon agar saya punya Al-Qur’an, maka syair adalah Al-Qur’anku.
(6) Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku.
(7) Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
(8) Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
(9) Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta
kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku.  Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya’. (QS. Al-Isra’: 27)”.

Rasulullah SAW berkata kepada Iblis, “Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.
Lalu Iblis berkata lagi,
10) “Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku. ‘Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta’. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat.  Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat”.

Iblis melanjutkan lagi, “Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat ‘Isya.  Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan di tengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu.

Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah.  Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama.  Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya”.

Iblis melanjutkan lagi, “Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya.  Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, ‘Keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya”.

Iblis melanjutkan lagi, “Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya’. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah.

Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya”.

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT:
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu”. (QS. Hud: 118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT:  “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”. (QS. Al-Ahzab: 38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, “Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga”. Iblis menjawab, “Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya”.

Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Awal dan Akhir, Dhahir dan Bathin. Dan semoga Shalawat dan Salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.

catatan :
Apakah kita sudah luput dari “dendam” sang iblis ? …
Kalau belum … jangan mengklaim diri bahwa “aku sudah benar” apalagi berkhayal pada posisi berma’rifatullah.

Jelang Nyoblos, Disiapkan Agenda Deklarasi Damai


Kapolres Garut, AKBP Arif Rachman mengatakan, Polres Garut akan menggelar acara deklarasi damai yang dihadiri kedua pasangan calon peserta Pemilukada Garut 2013 putaran kedua dan penandatanganan pernyataan siap menang atau siap kalah dalam Pemilukada yang akan digelar 17 November 2013.

“Sekarang Polres Garut masih melakukan pengamanan distribusi logistik pemilukada dari KPUD Kabupaten Garut ke 42 PPK di setiap kecamatan. Distribusi oleh truk ini dikawal masing-masing oleh dua anggota dengan senjata lengkap. Saat sampai di PPK, petugas piket 24 jam sehari. 999 anggota Polres Garut kami siagakan saat ini,” kata Kapolres di Mapolres Garut, Rabu (6/11).

Ketua KPUD Kabupaten Garut, Aja Rowikarim sangat menyambut baik kegiatan tersebut. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut menyosialisasikan tahapan Pemilukada Garut 2013 putaran kedua.
“Nanti kedua pasangan calon, saat kampanye selama tiga hari, melaksanakan kampanye tertutup. Media cetak atau elektronik harus memberikan kesempatan yang sama kepada kedua pasangan calon untuk berkampanye,” tuturnya.

Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Garut peserta Pemilukada Garut 2013 putaran kedua dilarang memasang alat peraga kampanye seperti poster, spanduk, dan baliho pada masa kampanye 11-13 November 2013.

Masa kampanye tersebut bersifat tertutup. Para pasangan calon ini hanya diperbolehkan mempertajam visi dan misi tanpa menggelar kampanye yang menggiring massa.

“Kalau blusukan bisa. Publikasi dan kampanye pun bisa dilakukan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Tapi, pemasangan alat peraga kampanye dilarang,” katanya.

Menurutnya, larangan memasang alat peraga kampanye itu sesuai peraturan KPU Nomor 14 tahun 2010 pasal 85 yang mengatur pelaksanaan Pemilukada pada putaran kedua.

Jika terdapat alat peraga kampanye yang terpasang di tempat umum, maka pasangan tersebut akan mendapat sanksi tegas, di antaranya pencabutan langsung media kampanye yang terpasang itu. Selain itu, sanksinya pun bisa berupa penghentian kegiatan kampanye.

Pasangan calon, tuturnya, hanya dapat melakukan kampanye melalui media cetak dan elektronik berupa radio atau televisi. Kemudian, melakukan kampanye tertutup seperti menggelar pertemuan dengan masyarakat.

Kesempatan kampanye bagi pasangan calon itu hanya sebatas penyampaian atau penajaman visi misi masing-masing pasangan calon dengan batas waktu yang ditentukan mulai 11 sampai 13 November 2013. Program kampanye ini akan ditentukan berdasarkan jadwal termasuk pembagian tempat kampanya.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Garut yang maju pada Pemilukada putaran kedua adalah pasangan nomor urut 5, Agus Hamdani-Abdusy Syakur yang diusung PPP dan PKB, serta pasangan nomor urut 8, yakni Rudy Gunawan-Helmy Budiman yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PBB. 
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
close
<>

Translate

Wartawan

CATEGORY

close