Oleh: JH Alifulhaq Terapi Alif
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang
Sekarang
sampai kita pada pembahasan ayat terakhir surat Al Falaq. Kwalitas
kejahatan yang dicantumkan dalam ayat ini lebih berat dari
kejahatan-kejahatan yang tercamtum dalam ayat-ayat sebelumnya.
Terjemahan ayat tersebut berbunyi : “ Dari kejahatan pendengki kalau dia
mendengki “.
Allah Taala memilih kata pendengki dalam ayat ini,
bukan kata siapapun. Mungkin anda bertanya kenapa saya katakan bahwa
kwalitas kejahatan pendengki ini lebih berat dari kejahatan lain yang
disebut dalam ayat-ayat sebelumnya. Apa pendengki ini lebih hebat, lebih
jahat dan lebih menyakitkan dari penyihir misalnya. Silahkan anda nilai
sendiri dari penjelasan berikut.
Pendengki adalah orang yang tidak
suka melihat orang lain punya kelebihan disbanding dirinya. Dia tidak
suka melihat orang lain lebih ganteng/cantik , lebih kaya, lebih pintar,
lebih tinggi jabatan/kedudukan, lebih terkenal dan sebagainya. Dalam
jiwa pendengki terbentuk kekuatan jahat yang kuat dengan spesialisasi
pendengki. Apabila pendengki ini aktif dalam olah spiritual, apakah itu
berupa semedi, bertapa, berdzikir, olah pernafasan dan sebagainya,
kekuatan jahat dalam jiwanya akan berlipat ganda. Apalagi kekuatan dalam
jiwanya ditambah dari warisan, jimat dan semacamnya, maka kekuatan
jahat tersebut sangat besar. Orang-orang seperti ini apabila dia dengki
atau marah pada seseorang, maka korbannya langsung diserang oleh
kekuatan jahat dalam jiwanya secara otomatis, tanpa ritual atau mantera
apapun. Tanpa perlindungan Allah Taala, maka korban akan jatuh sakit.
Kekuatan jahat semacam ini merupakan syetan dari yang bersangkutan,
tidak perlu lagi memanggil secara khusus syetan dari kerajaan syetan
untuk membantu kejahatannya. Apabila anda bertarung dalam alam jin dan
syetan, akan lebih sulit menghadapi orang semacam ini dibandingkan
dengan melawan tukang sihir dan santet. Ini pengalaman saya sendiri.
Contoh
kekuatan semacam ini, kita temukan sejumlah riwayat dalam hadits
tentang penyakit pandangan mata. Penyakit yang disebabkan oleh penderita
beradu pandang dengan seseorang yang punya kekuatan jahat dalam
jiwanya.
Disamping itu, syetan orang tersebut menyebarkan kedengkian
pada syetan-syetan orang lain, agar orang-orang tersebut ikut dengki,
marah dan atau benci pada tokoh yang dia dengki. Baik sadar maupun tidak
sadar, orang yang telah tertular oleh kejahatan syetan si pendengki
akan mengikuti bisikan-bisikan syetannya yang telah kena pengaruh. Maka
ikut dengki jugalah mereka dan akan ditunjukkan dalam pola tingkah laku
terhadap tokoh yang di dengki mereka.
Dalam Al Qur’an kita temukan
bahwa kata hasad dan imbuhannya antara lain ditujukan kepada para ahli
kitab ( Yahudi ) yang dengki kepada Rasulullah saw. Mereka dengki karena
Nabi Akhir Zaman yang ditunggu-tunggu oleh mereka, bukan dari kalangan
Yahudi, tetapi dari saudara mereka sendiri bangsa Arab. Maka dengan
berbagai cara mereka berupaya menjatuhkan Rasullah saw, diantaranya
dengan menyihir dan meracun beliau.
Silahkan anda menilai sendiri, mana yang lebih jahat dan lebih kuat kejahatannya antara penyihir dengan pendengki.
Saya
berharap semoga Allah Taala Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Belas Kasih
membukakan hati anda untuk memahami surat Al Falaq secara benar agar
do’a dan munajat yang terkandung didalamnya manjur.
Dari apa yang
saya ungkapkan dalam penafsiran ini bisa disimpulkan bahwa surat Al
Falaq adalah untuk menangkal kejahatan yang datang dari luar diri kita.
Ada lagi kejahatan yang lebih berat yaitu kejahatan yang mengguncang dan
mengobrak-abrik bahagian dalam dari diri kita, yang tidak bisa
ditangkal dengan surat Al Falaq. Letak kejahatan ini berada pada
bahagian yang cukup dalam dari setiap diri kita. Penangkalnya adalah
surat An Nas.
Mudah-mudahan Allah Taala Rabbku Yang Maha Belas Kasih mengizinkan dan menolongku untuk meneruskan pembahasan surat An Nas.
Bersambung.
CATATAN
: Bagi anda yang ingin menyebar luaskan apa yang saya bahas di blog ini
kepada siapapun, ada baiknya anda kasih saja alamat blog ini kepada
mereka. Kalau anda sebarkan dengan cara apapun, saya khawatir kalau
terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam bentuk apapun, anda yang
bertanggung jawab pada Allah. Tokh pahalanya sama juga yang anda terima
dengan penyebaran yang saya anjurkan. Terima kasih.
Wassalam.