Tidakkah
kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman 20)
Dari
8 buah planet yang berada dalam sistim tatasurya kita seperti planet
Venus, Mars, Yupiter, Neptunus, Mercurius…. sampai Pluto tidak satupun
yang bisa dihuni mahluk hidup, kecuali Planet Bumi. Sistim dan kondisi
planet tersebut tidak memungkinkan mahluk hidup menetap disana.
Disamping suhunya yang ekstrim terlalu panas sampai beberapa ratus
derajat atau terlalu dingin sampai jauh dibawah titik nol, planet
tersebut juga tidak hentinya di bombardir oleh ribuan meteor dan benda
langit lainnya yang menghunjam dari angkasa. Disamping itu permukaan
planet itu juga dipenuhi gas beracun yang tidak memungkinkan, mahluk
melata dapat hidup dipermukaannya.
Bumilah satu satunya planet di tata surya yang memiliki sistim yang unik, nyaman, aman dan
dapat dihuni berbagai mahluk hidup. Bumi memiliki sistim pertahanan
yang canggih dari bahaya terhadap gempuran berbagai benda langit yang
datang meghunjam. Allah telah membuat rancangan yang khusus bagi bumi
hingga dapat didiami oleh berbagai mahluk hidup dengan nyaman dan aman. Seluruh
bagian bumi, dari massanya hingga kemiringan poros rotasinya terhadap
matahari, dari susunan atmosfernya hingga komposisi pembentuk udara yang
melingkupinya, ditetapkan dengan sangat cermat agar sesuai untuk
kehidupan.
Inti
bumi berisi unsur-unsur berat bersifat magnet seperti besi dan nikel.
Namun, yang lebih penting lagi adalah bahwa inti ini tersusun atas dua
lapisan yang berbeda. Inti bagian dalam berwujud padat, sedang inti
bagian luar berwujud cair. Lapisan luar yang cair tersebut mengapung dan
bergerak di atas lapisan terdalamnya, sehingga memunculkan pengaruh
magnetis pada logam-logam berat yang menyusun bumi, yang pada akhirnya
membentuk suatu medan magnet. Selain menjadikan kita mampu menentukan
arah dengan kompas, medan magnet ini juga dimanfaatkan burung migrasi
untuk menentukan arah tujuannya.
Lebih
jauh lagi, medan magnet tersebut membentang hingga jauh di atas
atmosfer dan membentuk sebuah perisai yang melindungi Bumi dari bahaya
yang mungkin datang dari angkasa luar. Perpanjangan zona magnet yang
mencapai lapisan luar atmosfer ini diberi nama Sabuk Van-Allen. Besarnya
energi listrik yang diperlukan untuk menjaga keberadaan medan magnet
seperti ini hampir mencapai satu miliar ampere. Ini setara dengan jumlah
energi listrik yang pernah dibangkitkan umat manusia sepanjang sejarah.
Energi yang dipancarkan oleh sebuah letusan pada Matahari (kiri) sungguh amat dahsyat sehingga sulit dibayangkan akal manusia: Letusan tunggal pada matahari setara dengan ledakan 100 miliar bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Bumi (tengah) terlindungi dari pengaruh merusak akibat pancaran energi ini oleh lapisan medan magnet yang disebut Sabuk Van-Allen yang melingkupinya (kanan).
Kebanyakan
dari sinar-sinar mematikan yang berasal dari angkasa luar, dan meteor
yang melintas di angkasa tidak mampu menembus perisai yang melingkupi
bumi ini. Selain panas, sinar, dan radiasi, matahari menyemburkan ke
arah bumi badai yang terdiri atas proton dan elektron yang bergerak
dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per detik. “Badai matahari” ini
merupakan salah satu bahaya paling besar. Namun badai matahari ini tidak
mampu menembus Sabuk Van-Allen yang membentuk medan magnet berjarak 40
ribu mil (64360 km) dari bumi ini. Saat menghujani medan magnet
tersebut, badai matahari yang berupa hujan partikel itu memudar, dan
dibelokkan mengelilingi medan magnet ini.
Jika
saja sabuk Van-Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut
jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan
menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Dr. Hugh Ross berkata
tentang peran penting Sabuk Van-Allen bagi kehidupan kita:
Bumi
ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di
tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah
yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet
ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang
melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan
pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung
di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki
medan magnet adalah Merkurius – tapi kekuatan medan magnet planet ini
100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak
memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah
rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index.
html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998.
Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi
yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja pada permukaan matahari,
sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 miliar
buah bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima, Jepang
pada perang dunia II. Lima puluh delapan jam setelah jilatan api
tersebut, teramati bahwa jarum magnet kompas bergerak tidak seperti
biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfer bumi terjadi peningkatan
suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Demikianlah,
sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Perisai
ini melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari
luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara
berabad-abad lampau, miliaran makhluk hidup termasuk manusia hanya bisa
merasakan nyamannya hidup di bumi, tanpa pernah merasa khawatir akan
bahaya dari ruang angkasa tersebut, dan tanpa pernah tahu keberadaan
Sabuk Van-Allen. Ini adalah bukti pengetahuan dan kekuasaan Allah yang
tak terbatas. Dialah yang telah menciptakan bumi beserta seluruh seluk
beluknya yang sempurna agar kehidupan dapat berlangsung dengan nyaman.
Mahasuci Allah, Dialah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
para hamba-Nya. Namun demikian sedikit sekali manusia yang mau
bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah tersebut:
Sesungguhnya
Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan
bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur. (Al A’raaf 10)
Allah
telah menempatkan kita dibumi yang indah ini, dan memenuhi semua hajat
dan kebutuhan kita, namun sayang kebanyakan manusia tidaki menyadari
semua ini. Kebanyakan manusia lupa kepada Allah yang telah memberi
berbagai fasilitas kepada mereka. Sebagian besar manusia sibuk memenuhi
kebutuhan hawa nafsunya, mereka lupa pada Allah yang telah memenuhi
semua kebutuhan mereka. Mari kita tingkatkan ibadah dan rasa syukur kita
kepada Allah yang telah menempatkan kita dibumi ini dan memberi kita berbagai fasilitas dan memenuhi semua hajat kebutuhan kita.
Tidak ada komentar:
Write komentar