Tugas dan kewajiban yang diemban seorang istri sekaligus ibu rumah
tangga memang sangat berat. Seorang perempuan bersuami yang memutuskan
mengabdi untuk keluarga dan fokus mengurus urusan rumah tangga sering
dihinggapi keraguan-raguan akan keutamaan peran yang dipikul. Apalagi,
dengan desakan karier di luar. Lantas, apakah seorang istri yang fokus
mengelola rumah tangga akan mendapatkan pahala?
Tentu, kata Abu Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Umar
al-Habasyi al-Wishabi dalam bukunya yang berjudul Al-Harakah fi Fadhli
as-Sa'yi wa al-Harakah. Menurut ulama salaf yang hidup di abad ke-7
Hijriah itu, selain pahala yang pasti diterima dari upaya membesarkan
dan mendidik buah hati, istri yang mengurus segala kebutuhan keluarga
sehari-hari akan senantiasa mendapatkan perhatian istimewa dari Allah
SWT. Bahkan, pantas mendapat balasan berupa surga.
Ketahuilah, kata al-Wishabi, para istri Rasulullah SAW dan sahabatnya
berusaha sekuat tenaga untuk mengelola kebutuhan rumah tangga, melayani
suami, dan mengurus anak-anak. Sebuah riwayat sahih menyebutkan, suatu
saat Jibril mendapati Khadijah RA tengah menyiapkan wadah berisikan
lauk, minuman, dan makanan. Usai mengucapkan salam kepada istri pertama
Rasul tersebut, Jibril memberikan kabar gembira atas ganjaran surga yang
akan diperoleh Khadijah. Ganjaran itu atas kesungguhan dan komitmennya
fokus mengurus rumah tangga.
Gambaran tentang semangat para istri Rasul untuk mengurus rumah
tangga, juga terlihat dari aktivitas Aisyah RA yang tak ketinggalan
mengurus hewan ternak. Begitu pula Hafshah, putri Umar bin Khatab ini
adalah juru masak yang andal. Zainab binti Jahsy juga sosok istri yang
terkenal rajin.
Bahkan, peran para istri Rasul tak hanya terbatas pada lingkup
kebutuhan rumah sehari-hari. Kala berjihad, sejumlah istri Rasul setia
menemani dan berada di garis belakang untuk menyiapkan logistik,
mengobati sahabat yang terluka, dan menyediakan konsumsi.
Suatu ketika, Ibnu Abbas pernah diutus oleh para sahabat perempuan
(shahabiyah) guna bertanya kepada Rasul perihal apakah mereka juga bisa
mendapat pahala sebagaimana para lelaki yang berangkat berjihad. Rasul
menjawab, tugas yang dikerjakan oleh istri berupa mengurus rumah,
membesarkan anak, dan lain sebagainya, sederajat pahalanya dengan jihad
di jalan Allah.
Ats-Tsa'alabi pernah meriwayatkan hadis dari Aisyah, Rasul menyatakan
bahwa tidak ada yang pantas bagi seorang istri yang membenahi kondisi
rumah kecuali Allah akan mencatat aktivitas itu sebagai kebajikan dan
bakal menghapus dosanya lalu meninggikan derajatnya.
Sumber: www.republika.co.id
Tidak ada komentar:
Write komentar