MASIH tersimpan di benak kita dulu
mengenal si Kabayan Saba Kota lewat film. Kini, Oni Suwarman akan membawa tokoh
asal Jabar
itu menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Si Kabayan saba Senayan, yang
merupakan rumah para wakil rakyat di tingkat pusat.
Itu juga yang menjadi tagline anggota grup lawak
SOS ini untuk maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari
daerah pemilihan Jawa Barat
pada Pemilu 2014 ini.
"Ya, saat berkampanye sebagai caleg DPD asal
Jabar, saya memang sengaja mengambil tokoh si Kabayan yang terkenal di
masyarakat Jabar itu," kata Oni saat ditemui di kediamannya, beberapa
waktu lalu.
Dengan kalem, lulusan Fakultas Sastra Universitas
Padjadjaran (Unpad) itu menuturkan alasan di balik itu semua. Sosok Kabayan
merupakan representasi warga Jabar yang diakuinya memiliki sifat jujur dan niat
yang baik. Tabiat yang kini sudah jarang ditemui di antara wakil rakyat.
Mengenai pandangan orang yang menganggap tokoh
itu seseorang yang bodoh, ayah dua anak itu justru menyebutkan itu sebagai
kelebihan.
"Karena di Kabayan itu lugu, polos, dan bodo
itu justru apa adanya. Dia akan menyampaikan situasi dan kondisi masyarakat di
Jabar dengan sejujur-jujurnya. Bukan cuma pragmatis. Si Kabayan juga diharapkan
bodo kana korupsi," tutur pria kelahiran Subang, 5 Maret 1978 itu.
Sebagai wakil rakyat, Oni berjanji nantinya dia
akan lebih banyak turun ke lapangan. Itu dilakukan untuk pemetaan pembangunan
infrastruktur di desa yang kebanyakan ditelantarkan.
Justru, dengan adanya keterwakilan daerah itu
wakilnya ikut berjuang demi pemerataan pembangunan yang sangat diidamkan
masyarakat.
"Sampai sekarang, masih banyak infrastruktur
jalan di daerah masih banyak yang bolong dan belum diaspal. Kenapa daerah tidak
bisa merasakan hasil pembangunan? Nanti, kalau saya lolos jadi anggota DPD,
saya sebagai sosok si Kabayan akan jadi corong, berteriak," ucapnya
bersemangat.
Selain itu, keinginan untuk mengerjakan sesuatu
yang mewakili masyarakat itu pun akan diwujudkan dengan membentuk suatu
organisasi kepemudaan. Dengan lembaga yang mewadahi para nonoman Sunda itu
diberdayakan potensi yang dimiliki setiap anak muda. Impian itu bukan hanya
isapan jempol belaka, sebab sejauh ini dia memiliki jaringan yang luas.
"Generasi muda akan diberdayakan di sektor ekonomi
kreatif. Dengan banyaknya generasi muda yang ngaronjatkeun seni budaya itu
mereka akan lebih cinta Tanah Air, cinta ka lemah cai," ucap pehobi main
catur ini.
Sembari bergurau dia mencontohkan kondisi
anak-anak zaman sekarang yang lebih mengenal dan memilih pizza dibanding
odading sebagai jajanan.
Secara umum, Oni melihat kekuatan DPD sejauh ini
dipandang 'banci'. Artinya, kata dia, para wakil daerah di parlemen tingkat
pusat itu sekadar mengusulkan tapi tidak memiliki kewenangan memutuskan sebuah
undang-undang. "Saya ingin mengubah itu. Saya akan buktikan nanti di
Senayan!" tegasnya.
Mengenai peluangnya menjadi anggota DPD, Oni
mengaku berdasarkan perhitungan tim internalnya, dia mendapatkan suara yang
signifikan. Di sejumlah daerah, dia mendapatkan suara terbanyak mengalahkan 35
calon pesaingnya. Bahkan, di Garut dia mengalahkan Aceng Fikri, mantan bupati
yang juga mencalonkan diri.
"Alhamdulillah, untuk perolehan suara sejauh
ini sangat signifikan. Saya sendiri tidak menyangka mendapat dukungan sebanyak
itu. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rakyat Jabar. Ini kemenangan
Jabar, bukan individu," ujarnya.
Sebagai langkah awal jika nanti dia dilantik, Oni
mengaku akan belajar untuk mencintai dulu pekerjaan sebagai wakil rakyat. Kalau
toh itu membutuhkan politik, dia tak segan akan belajar mengenai ketatanegaraan
itu. Sebab, kata dia, ihwal belajar itu tidak ada ujungnya.
"Intinya, nanti kalau memang saya ditetapkan
menjadi anggota DPD, prinsip yang dikedepankan, ya, harus dekat dengan rakyat.
Itu saja. Figur yang dekat dengan rakyat itu, ya, Kabayan. Soalnya jika
berhadapan dengan Kabayan, rakyat nggak segan dan berani untuk ngadu,"
jelasnya lagi.
Tidak ada komentar:
Write komentar