Alamat Biro Majalengka: Jl. Raya Bandung-Cirebon, Blok Warna Sari 2, Kosan 3 Saudara, Desa Gandasari, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka-Jawa Barat. Tlp. 085321202912, email:majalengkabiro@gmail.com. Alamat Redaksi SKU WIP: Jl. Holis No.16, Sudirman-Bandung, Tlp. 022-87786328 - 08122027778, email: redaksiwip@yahoo.com

Bangsa patriot bernama Indonesia. Menjadi paling dicintai di dunia ?



Pasukan TNI di Lebanon
Pasukan TNI di Lebanon, turut menjaga perdamaian dunia. PBB banyak mempercayakan misi penjaga pada militer Indonesia. Semoga bisa memperbaiki citra Indonesia yang terpuruk di sisi prestasi sepak bola atau pun pengiriman TKI sektor informal. Kita berharap, kekuatan Indonesia merata di semua lini, supaya menggentarkan musuh yang mencoba merendahkan dan merugikan rakyat Indonesia. Maju tak gentar membela yang benar !

Nasionalisme. Sejarah. Seni budaya. Benang merah blog ini. Topik yang sering di-view pengunjung GP & C ternyata Indonesia. Baru kemudian, arsitektur dan lainnya. Surprise, karena saya merasa menyoroti Bandung. Namun, ternyata kota ini muncul di urutan tengah. Pengunjung terbanyak dari Indonesia. Baru menyusul Malaysia dan Amerika. Negeri jiran dan Paman Sam memantau rupanya. Ok, then. For you Indonesia, and my visitors from all over the world.

Indonesia. Masyarakat internasional kian mengharapkan peran aktifnya dalam menyelesaikan persoalan pelik dunia. Indonesia ? Berarti kita, dong. Wah, nggak nyangka, ya. Cool. Saya juga senang bicara dengan kawan TNI ( prajurit, peltu, mayor, purnawirawan kolonel dan jenderal ) yang menjadi konsumen lukis saya. Salah satunya Pak Dwi yang hangat, supel. Perawakan tegap khas perwira dengan seragam hijaunya. Suatu hari, terlihat tangannya sembunyi di belakang. Saya curious. Adu cepat, menjulurkan leher, mengintip apakah itu. Anak kucing kucel mengeong kelaparan dalam giwingan beliau.”Kasihan, biar dipiara di rumah,”jelas Pak Dwi, lembut . Oo.. so sweet..

Hari lain, saya nguping celotehan tentara dengan rekan penjual di sebelah. ”Hari-hari ya begini. Masuknya saja yang susah ( tes penerimaan prajurit ). Fisik mental diuji dengan latihan dan soal yang berat. Setelah diterima, kegiatan rutin kami baris-berbaris ( dan kerja bakti ). Kecuali mereka yang mendapat panggilan tugas ke luar kota atau luar negeri.” Saya dan rekan senyum-senyum mendengarnya. Tentara yang datang ke tempat kami, rata-rata penuh guyon ( mereka mengidolakan Syahrini ). Meski tak jarang mereka mencoba senapan buru di depan saya.”Ampun, Pak. Bukan saya. Saya tak bersalah,”canda saya. Si sniper ( penembak tepat ) terkekeh.”Ketika tidak sedang tugas, ya kami kembali menjadi rakyat. Berbaur dengan masyarakat.”

( ‘ketika sedang bertugas’ ? Saya ingat beberapa waktu lalu berada di Jalan RE. Martadinata. Seorang perwira intel menangguk saya yang kedapatan asyik menggambar di taman.”Ini ruang publik, Pak. Siapa saja bisa menggunakan. Saya warga Kota Bandung. Saya hanya menggambar di sini,”protes saya. Si intel tak kalah keukeuh,”Tapi rombongan presiden mau lewat sini sebentar lagi.” Ughh.. gara-gara kelewat baca koran begini jadinya. Berada di ‘tempat yang salah’. Sejumlah sniper ditempatkan di Jalan Riau dan percabangannya. Si intel terus menanyai saya dan ‘memaksa’ saya berfoto dengannya dengan kamera ponselnya.” Untuk kenang-kenangan, kalau saya pernah bertemu pelukis”, ujar si intel berusaha diplomatis. Nada dinginnya yang seperti penjaga Azkaban ( -“Harry Potter”  ) sulit membuat saya rileks. Semoga SBY selamat dan acara kunjungannya di Bandung selama 2 hari berjalan lancar, batin saya. Saya tak mau diciduk ( untuk diperiksa, apalagi jadi tersangka ) jika terjadi apa-apa pada presiden. Atau seperti yang dikuatirkan intel itu, ada yang melempar sandal ke arah rombongan ! ( dan mempermalu sektor pengamanan atau pun paspampres. Kontan saya melirik kaki saya yang bersandal karet ). Masya Allah ..

Prestasi TNI mengharumkan nama bangsa. Check this out.
Sirene meraung. Bertruk-truk tentara melintas di depan kami. Sebelumnya, ratusan prajurit berlari kompak seraya menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Kemana gerangan mereka ? Usut punya usut, rupanya banyak permintaan internasional agar para prajurit kita berjaga di wilayah konflik. Dari link :
  1. http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Internasional
  2. http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Kedaulatan%20Bangsa
  3. http://strategi-militer.blogspot.com/2012/09/pbb-perluas-wilayah-operasi-tni.html
  4. http://strategi-militer.blogspot.com/2012/11/pbb-minta-ri-kirim-pasukan-perdamaian.html
  5. http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Prestasi%20Militer
Saya terperangah dengan prestasi TNI di mancanegara. Diantaranya :
  1. Indonesian Cyber Army (ICA) Selection 2012
  2. Indobatt Raih Juara Satu Menembak Pistol UNIFIL
  3. Tim TNI AD Juara Lomba Tembak Panglima TNI Cup 2012
  4. TNI AD Juara Tembak ASEAN, Senjata RI Makin Diminati
  5. Satgas Kompi Zeni TNI Terbaik di Kongo
  6. Perwira Kemhan Terima Beasiswa Harvard
  7. Tarian Nusantara Memukau Warga Lebanon Selatan
  8. KRI Sultan Hasanuddin-366 Dijadikan Kapal Markas MTF/ UNIFIL
  9. 75 Prajurit TNI di Lebanon Dapat Penghargaan
  10. Beladiri “Merpati Putih” Pukau Pasukan UNIFIL
  11. Agung Supriyanto, Prajurit TNI di Lini Depan Timnas U-22
  12. TNI Menerima Penghargaan UN Medal Di Lebanon
  13. KRI Dewaruci Juara Umum American Tall Ship Race 2012
  14. KRI Dewaruci Juarai Savannah Tall Ships Challenge 2012
  15. Indonesia Juarai Lomba Tembak Internasional AASAM 2012
Pencinta sejarah bernama reenactor. Join with us ..
Reenactor membangkitkan semangat perjuangan bangsa.
Reenactor membangkitkan semangat juang bangsa. Tak kalah dengan semangat TNI membela tanah air. Perang pemikiran dan opini harus kita menangkan. Cyber war, saya ikut serta.

Saya pun dibikin gembira oleh kegiatan para reenactor ( pecinta reka ulang sejarah ) di Indonesia. Aneka peristiwa rentang 1945-1949 menjadi menarik di tangan mereka. Berpakaian ala perang kemerdekaan, mengunjungi obyek bersejarah, berdiskusi dengan veteran perang, saling kunjung reenactor antar kota ( Bandung, Surabaya, Jakarta, Semarang, Solo, Malang, Belitung, dst ). Sejak Juli 2012, momen Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Hari Pahlawan 10 November 1945, Agresi Militer Belanda Juli 1947, Operasi Gagak 19 Desember 1948, hingga Lembong APRA, dihidupkan dengan beragam kegiatan mengasyikkan. Kostum pejuang, tentara Republik Indonesia ( TKR/ BKR/ TNI ), tentara Belanda, Jepang, Inggris, bahkan agen mata-mata yang tertangkap pun mereka kenakan. Replika senjata dari Sten Gun Inggris, Owen Australia, Lee Enfield Inggris, M-1 Garand, M-1 Carbine, MP-40, Lanchester ( produk airsoft, dummy/ tiruan yang mereka buat sendiri dengan mengamati aslinya yang dibawa tentara saat latihan ) turut mempergaya penampilan.

Di Bandung, mereka mengunjungi Museum Mandala Wangsit Siliwangi, gua Belanda dan Jepang di Tahura Dago, dan gedung-gedung bersejarah. Yang berminat ikutan bisa langsung gabung saat ada kegiatan, atau melalui Facebook, atau mampir ke Soldatenkaffe di Paskal Hypersquare ( Jalan Pasir Kaliki, Bandung ).
Perang pemikiran dan opini menjadi tantangan kita saat ini. Wahyu Bowo, reenactor Jakarta, merasa perlu menggugah kembali generasi muda atas perang kemerdekaan yang pernah dijalani bangsa Indonesia. Oo.. sungguh mulia, hati dan semangat kalian ..

Film-film lawas berlatar perang kemerdekaan Indonesia pun diminati komunitas reenactor ( di berbagai negara menjadi perekat sejarah bangsa ). Diantaranya : “Kereta Api Terakhir” ( film produksi tahun 1981 ) yang menceritakan kegigihan orang kereta api mengungsikan 2 lokomotif terakhir yang akan direbut Belanda pasca kegagalan Perjanjian Linggarjati, Kuningan ( tahun 1947 ). Oleh Komunitas Edan Sepur, film tersebut diunggah di situs Youtube ( 14 seri ). Film “Mereka Kembali” ( 1972 ) mengisahkan longmarch pasukan TNI Divisi Siliwangi dari Yogyakarta kembali ke Jawa Barat setelah kegagalan Perjanjian Renville ( 18 Desember 1948 ). Film “Janur Kuning” berkisah seputar Serangan Umum 1 Maret 1949 yang adalah aksi balas pihak RI atas Agresi Militer Belanda ( 19 Desember 1948 ). Film lainnya seperti “Perawan di Sektor Selatan” ( produksi 1972 ), “Bandung Lautan Api” ( 1975 ), “Serangan Fajar” ( 1981 ), “Lebak Membara” ( 1982 ), “Oeroeg” ( 1992 ) juga tontonan nikmat mempertebal kecintaan kita pada tanah air Indonesia.

Indonesia kuat. Berdaulat penuh. Bermartabat. One for all. All for one. Satu kata untuk semua. MERDEKA !!

Tidak ada komentar:
Write komentar
Hanya dengan 50.000 dapat blog murah gratis Template Premium
close
<>

Translate

Wartawan

CATEGORY

close