Nasionalisme. Sejarah. Seni budaya. Benang merah blog ini. Topik yang sering di-view
pengunjung GP & C ternyata Indonesia. Baru kemudian, arsitektur dan
lainnya. Surprise, karena saya merasa menyoroti Bandung. Namun,
ternyata kota ini muncul di urutan tengah. Pengunjung terbanyak dari
Indonesia. Baru menyusul Malaysia dan Amerika. Negeri jiran dan Paman
Sam memantau rupanya. Ok, then. For you Indonesia, and my visitors from all over the world.
Indonesia. Masyarakat internasional kian mengharapkan peran aktifnya
dalam menyelesaikan persoalan pelik dunia. Indonesia ? Berarti kita, dong. Wah, nggak nyangka, ya. Cool.
Saya juga senang bicara dengan kawan TNI ( prajurit, peltu, mayor,
purnawirawan kolonel dan jenderal ) yang menjadi konsumen lukis saya.
Salah satunya Pak Dwi yang hangat, supel. Perawakan tegap khas perwira
dengan seragam hijaunya. Suatu hari, terlihat tangannya sembunyi di
belakang. Saya curious. Adu cepat, menjulurkan leher, mengintip apakah itu. Anak kucing kucel mengeong kelaparan dalam giwingan beliau.”Kasihan, biar dipiara di rumah,”jelas Pak Dwi, lembut . Oo.. so sweet..
Hari lain, saya nguping celotehan tentara dengan rekan penjual di sebelah. ”Hari-hari ya
begini. Masuknya saja yang susah ( tes penerimaan prajurit ). Fisik
mental diuji dengan latihan dan soal yang berat. Setelah diterima,
kegiatan rutin kami baris-berbaris ( dan kerja bakti ). Kecuali mereka
yang mendapat panggilan tugas ke luar kota atau luar negeri.” Saya dan
rekan senyum-senyum mendengarnya. Tentara yang datang ke tempat kami,
rata-rata penuh guyon ( mereka mengidolakan Syahrini ). Meski
tak jarang mereka mencoba senapan buru di depan saya.”Ampun, Pak. Bukan
saya. Saya tak bersalah,”canda saya. Si sniper ( penembak tepat ) terkekeh.”Ketika tidak sedang tugas, ya kami kembali menjadi rakyat. Berbaur dengan masyarakat.”
( ‘ketika sedang bertugas’ ? Saya ingat beberapa waktu lalu berada di
Jalan RE. Martadinata. Seorang perwira intel menangguk saya yang kedapatan
asyik menggambar di taman.”Ini ruang publik, Pak. Siapa saja bisa
menggunakan. Saya warga Kota Bandung. Saya hanya menggambar di
sini,”protes saya. Si intel tak kalah keukeuh,”Tapi rombongan presiden mau lewat sini sebentar lagi.” Ughh.. gara-gara kelewat
baca koran begini jadinya. Berada di ‘tempat yang salah’. Sejumlah
sniper ditempatkan di Jalan Riau dan percabangannya. Si intel terus
menanyai saya dan ‘memaksa’ saya berfoto dengannya dengan kamera
ponselnya.” Untuk kenang-kenangan, kalau saya pernah bertemu pelukis”,
ujar si intel berusaha diplomatis. Nada dinginnya yang seperti penjaga
Azkaban ( -“Harry Potter” ) sulit membuat saya rileks. Semoga SBY
selamat dan acara kunjungannya di Bandung selama 2 hari berjalan lancar,
batin saya. Saya tak mau diciduk ( untuk diperiksa, apalagi jadi
tersangka ) jika terjadi apa-apa pada presiden. Atau seperti yang
dikuatirkan intel itu, ada yang melempar sandal ke arah rombongan ! (
dan mempermalu sektor pengamanan atau pun paspampres. Kontan saya
melirik kaki saya yang bersandal karet ). Masya Allah ..
Prestasi TNI mengharumkan nama bangsa. Check this out.
Sirene meraung. Bertruk-truk tentara melintas di depan kami.
Sebelumnya, ratusan prajurit berlari kompak seraya menyanyikan lagu-lagu
perjuangan. Kemana gerangan mereka ? Usut punya usut, rupanya banyak
permintaan internasional agar para prajurit kita berjaga di wilayah
konflik. Dari link :
- http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Internasional
- http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Kedaulatan%20Bangsa
- http://strategi-militer.blogspot.com/2012/09/pbb-perluas-wilayah-operasi-tni.html
- http://strategi-militer.blogspot.com/2012/11/pbb-minta-ri-kirim-pasukan-perdamaian.html
- http://strategi-militer.blogspot.com/search/label/Prestasi%20Militer
Saya terperangah dengan prestasi TNI di mancanegara. Diantaranya :
- Indonesian Cyber Army (ICA) Selection 2012
- Indobatt Raih Juara Satu Menembak Pistol UNIFIL
- Tim TNI AD Juara Lomba Tembak Panglima TNI Cup 2012
- TNI AD Juara Tembak ASEAN, Senjata RI Makin Diminati
- Satgas Kompi Zeni TNI Terbaik di Kongo
- Perwira Kemhan Terima Beasiswa Harvard
- Tarian Nusantara Memukau Warga Lebanon Selatan
- KRI Sultan Hasanuddin-366 Dijadikan Kapal Markas MTF/ UNIFIL
- 75 Prajurit TNI di Lebanon Dapat Penghargaan
- Beladiri “Merpati Putih” Pukau Pasukan UNIFIL
- Agung Supriyanto, Prajurit TNI di Lini Depan Timnas U-22
- TNI Menerima Penghargaan UN Medal Di Lebanon
- KRI Dewaruci Juara Umum American Tall Ship Race 2012
- KRI Dewaruci Juarai Savannah Tall Ships Challenge 2012
- Indonesia Juarai Lomba Tembak Internasional AASAM 2012
Pencinta sejarah bernama reenactor. Join with us ..
Saya pun dibikin gembira oleh kegiatan para reenactor
( pecinta reka ulang sejarah ) di Indonesia. Aneka peristiwa rentang
1945-1949 menjadi menarik di tangan mereka. Berpakaian ala perang
kemerdekaan, mengunjungi obyek bersejarah, berdiskusi dengan veteran
perang, saling kunjung reenactor antar kota ( Bandung,
Surabaya, Jakarta, Semarang, Solo, Malang, Belitung, dst ). Sejak Juli
2012, momen Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Hari Pahlawan 10
November 1945, Agresi Militer Belanda Juli 1947, Operasi Gagak 19
Desember 1948, hingga Lembong APRA, dihidupkan dengan beragam kegiatan
mengasyikkan. Kostum pejuang, tentara Republik Indonesia ( TKR/ BKR/ TNI
), tentara Belanda, Jepang, Inggris, bahkan agen mata-mata yang
tertangkap pun mereka kenakan. Replika senjata dari Sten Gun Inggris,
Owen Australia, Lee Enfield Inggris, M-1 Garand, M-1 Carbine, MP-40,
Lanchester ( produk airsoft, dummy/ tiruan yang mereka buat sendiri dengan mengamati aslinya yang dibawa tentara saat latihan ) turut mempergaya penampilan.
Di Bandung, mereka mengunjungi Museum Mandala Wangsit Siliwangi, gua
Belanda dan Jepang di Tahura Dago, dan gedung-gedung bersejarah. Yang
berminat ikutan bisa langsung gabung saat ada kegiatan, atau melalui Facebook, atau mampir ke Soldatenkaffe di Paskal Hypersquare ( Jalan Pasir Kaliki, Bandung ).
Perang pemikiran dan opini menjadi tantangan kita saat ini. Wahyu Bowo, reenactor
Jakarta, merasa perlu menggugah kembali generasi muda atas perang
kemerdekaan yang pernah dijalani bangsa Indonesia. Oo.. sungguh mulia,
hati dan semangat kalian ..
Film-film lawas berlatar perang kemerdekaan Indonesia pun diminati komunitas reenactor
( di berbagai negara menjadi perekat sejarah bangsa ). Diantaranya :
“Kereta Api Terakhir” ( film produksi tahun 1981 ) yang menceritakan
kegigihan orang kereta api mengungsikan 2 lokomotif terakhir yang akan
direbut Belanda pasca kegagalan Perjanjian Linggarjati, Kuningan ( tahun
1947 ). Oleh Komunitas Edan Sepur, film tersebut diunggah di situs Youtube
( 14 seri ). Film “Mereka Kembali” ( 1972 ) mengisahkan longmarch
pasukan TNI Divisi Siliwangi dari Yogyakarta kembali ke Jawa Barat
setelah kegagalan Perjanjian Renville ( 18 Desember 1948 ). Film “Janur
Kuning” berkisah seputar Serangan Umum 1 Maret 1949 yang adalah aksi
balas pihak RI atas Agresi Militer Belanda ( 19 Desember 1948 ). Film
lainnya seperti “Perawan di Sektor Selatan” ( produksi 1972 ), “Bandung
Lautan Api” ( 1975 ), “Serangan Fajar” ( 1981 ), “Lebak Membara” ( 1982
), “Oeroeg” ( 1992 ) juga tontonan nikmat mempertebal kecintaan kita
pada tanah air Indonesia.
Indonesia kuat. Berdaulat penuh. Bermartabat. One for all. All for one. Satu kata untuk semua. MERDEKA !!